Kamis, 17 Februari 2011

Suami Goblok kepergok selingkuh eh si istri digebuki sampai babak belur

JELAS-JELAS melakukan kebohongan publik, kok malah marah. Inilah kelakuan Gianto, 26, dari Salatiga (Jateng). Saat kepergok selingkuh oleh istrinya, bukannya minta maaf tapi malah menghajar Rawit, 24, sampai babak belur. Keruan saja istri nan malang itu mengadu kepada orangtua, dan keluarga membawa kasus KDRT ini ke polisi.


Lelaki selingkuh biasanya karena terjebak kejenuhan dalam rumahtangga. Tapi jika menikah baru 2 tahun, sudah dilanda kejenuhan, ini pertanda apa? Mungkin istri kelewat jelek kelakuan, atau juga jelek secara pisik. Atau juga si suami yang memang mental mata keranjang, suka jelalatan matanya jika melihat barang bagus. Lalu istrinya pun dianggap sepeda, saat sudah tidak nyaman ditumpaki lalu mau tukar tambah.

Agaknya Gianto termasuk lelaki mata keranjang tersebut. Rawit sebagai istri cukup bagus di kelakuan dan penampilan. Tapi suami tak bisa bersyukur, masih juga perempuan lain untuk melabuhkan cintanya. Dan secaa diam-diam tentu saja, Gianto memiliki WIL yang lebih muda, namanya Kasmiyati, 21. Demi kekasih barunya tersebut, Gianto acap kali tidak pulang ke rumah.

Sebagai keluarga muda, jelas Rawit sering kesepian. Malam itu mestinya dia memperoleh kehangatan malam dari seorang suami, eh…..malah ngaplo (bengong) saja di kamar. Tapi kala itu dia tak mau berprasangka buruk. Dia percaya saja bahwa suaminya dapat tugas ke luar kota. Rawit percaya bahwa mencurigai suami pada hil-hil yang mustahal justru menghambat karier suami ke depan.

Tapi ketika gaji yang diterima tiap bulan tidak utuh, dia mulai curiga. Saat ditanya ke mana sebagian gaji tersebut, Gianto beralasan macam-macam yang mengesankan serba direkayasa. Nah, terpaksalah kemudian Rawit menuduh bahwa aliran dana itu mengarah ke seorang WIL. Tapi Gianto malah marah-marah, menganggap hal itu sebagai pembunuhan karakter. “Memangnya saya ada potongan selingkuh?” kata Gianto sebel.

Sejak itu rumahtangga warga Desa Candirejo Kecamatan Tuntang (Salatiga) ini mulai dilanda kemelut. Yakin dengan sinyalemennya, diam-diam Rawit beberapa hari lalu membuntuti suaminya ke tempat kerja. Eh, ternyata malah menggok ke sebuah rumah kos-kosan di Desa Soka, Blotongan. Di sana ternyata ada pangkalan baru, di rumah Kasmiyati. Dari balik pagar dia melihat, Gianto disambut mesra di teras rumah, lalu cipika-cipiki ala Presiden BY Habibie dulu.

Tentu saja dada Rawit mengkap-mengkap macam kap mesin mobil. Panas! Tak tahan dengan pemandangan itu, dia langsung ngelabrak yang sedang mesra-mesraan. Namun cilaka tiga belas. Bukannya Gianto minta maaf dan cium kaki istri, justru main gampar, plak, plak, plap, dil…..gedebug. Ya, Rawit jatuh terjerembab kena swing dan jab suami sendiri. “Wong wedok ngertimu apa (perempuan tahunya apa),” kata Gianto ketus.

Dengan langkah tertatih-tatih, Rawit pulang ke rumah orangtuanya, melaporkan kelakuan suami. Tentu saja sang ayah terkaget-kaget, masak koalisi permanen yang dibangun baru 2 tahun sudah terancam bubar. Tapi melihat wajah putrinya yang bengep dan simpang siur, dia tak tega juga. Saat itu juga dia mengajak Rawit ke Mapolres Salatiga, untuk melaporkan kelakuan si mantu yang bengal.

Kalau si mantu masuk penjara, anak statusquo, lho Pak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar