Kamis, 17 Februari 2011

Mungkin Gara-Gara Suami Loyo istri Cantik Bahenol Selingkuh Melakukan kebohongan Publik

SARYONO, 41, benar-benar dongkol. Nggak pemerintah, nggak istri, semua suka melakukan kebohongan publik. Katanya dinas luar kota, nggak tahunya Wiwid, 35, “kumpul kebo” dengan lelaki lain. Yang bikin Saryono terpukul dua kali, selingkuhan istri jauh lebih tua darinya. Memangnya dia lebih ngejos, apa?


Rupanya yang namanya kebohongan publik bukan saja milik pemerintah. Rakyat jelata, termasuk wakil rakyat yang di Senayan, juga gemar melakukannya. Cuma bedanya, kebohongan publik pemerintah dan DPR itu larinya ke politik, sedangkan kebohongan publik yang dilakukan rakyat jelata, kebanyakan larinya ke urusan bisnis. Tak percaya? Bakso yang kebanyakan tepung bukan daging, adalah juga bagian dari kebohongan publik berlatar belakang bisnis.

Saryono adalah salah satu lelaki yang jadi korban kebohongan publik istrinya, Wiwid. Sebagai PNS, dia pamitan dinas luar kota selama seminggu. Tak mau dianggap menghambat karier istri, dia mengizinkannnya. Eh nggak tahunya, sementara di sini selama seminggu “kedinginan”, Wiwid ternyata malah “anget-angetan” dengan Paidi, 56, di rumah kontrakan di Kompleks Riverside, Lowokwaru, Malang. Apakah bukan kempal maesa (kumpul kebo) itu namanya?

Rumahtangga Saryono – Wiwid belakangan ini memang sedang gonjang-ganjing. Masalah ekonomi, rasanya tidak. Sebab dengan penghasilan dari dua jurusan, meski gajinya 7 tahun nggak naik-naik, masih cukuplah sumber keuangan mereka. Apa lagi anak-anak juga masih usia SD, sehingga belum perlu anggaran ekstra untuk studi. Lalu apa pangkal masalah, tak pernah jelas. Yang pasti, dua minggu lalu Wiwid sempat ditempeleng suaminya.

Ketika keributan agak mereda, tak lama kemudian kok Wiwid pamitan mau tugas luar kota. Lantaran hal itu memang sudah biasa dilakukan istrinya, Saryono mengizinkan saja. Namanya saja istri sedang membangun karier, masak dihalang-halangi. Padahal, tahu sendiri kan, kota Malang itu dinginnya minta ampun. Dan sejak sang istri pergi keluar kota, Saryono merasakan suhu udara di Lowokwaru nyaris mendekati 5 drajat di bawah nol. Ke sana kemari yang dikekepi hanyalah guling tanpa makna.

Setelah seminggu, harapan Saryono kembali menyala-nyala, karena tak lama lagi istrinya pasti kembali. Ee, nggak tahunya malah ada informasi bahwa Wiwid kini tinggal di rumah kontrakan di Kompleks Riverside, bersama lelaki lain. Rasa cemburu segera memukul-mukul dinding hatinya. Pikiran buruknya segera berkembang, kalau dengan pria lain, pasti juga berbuat mesum sampai bedside (pinggir ranjang) segala.

Saryono pun diam-diam mengecek ke lokasi. Ternyata benar. Kata warga sudah beberapa hari ini Pak Paidi yang ngontrak di rumah Blok D, sering membawa perempuan cantik ke tempat tinggalnya. Orangnya itu-itu saja. Kulitnya putih, betisnya mbunting padi, bodinya seksi, pendek kata sekel nan cemekel, gitu. “Dengkulmu, itu istri saya, tahu…..,” maki Saryono dalam hati.
Saryono benar-benar sakit hati dua kali. Kenapa istrinya bikin kebohongan publik hanya untuk selingkuh? Kenapa pula selingkuh saja dengan pria berusia yang jauh di atasnya. Tak terima dengan kenyataan itu, dia segera lapor polisi dan penggerebekan pun dilakukan. Ternyata benar, Wiwid ditemukan di sana bersama lelaki lain yang bukan suaminya. Kasus ini segera diproses di Polsek Blimbing. Kata Saryono pada polisi, ulah istrinya bikin dia tersinggung dua kali. Kurang apa sebagai suami, sampai ditinggal selingkuh dengan lelaki tua?
Kurang ‘tenaga kuda” ngkali, Mas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar