Kamis, 17 Februari 2011

Majikan yang hobi ngeseks dengan pembantu

Pantas saja keluarga Kolid, 35, sebentar-bentar ganti pembantu. Nggak tahunya, selama bekerja mereka sering “dimakan” tuan rumah. Tapi gara-gara istri Kolid menuduh pembantunya nyolong HP, Saminah, 22, akhirnya buka kartu bahwa selama ini sering digauli Kolid suaminya.


Di jaman Orde Baru, para petinggi negara paling tidak suka ada dikotomi antara sipil dan militer. Jangan dipertentangkanlah, bisa menimbulkan kerawanan dan perpecahan. Sesuai dengan profesi dan keahlian masing-masing, mari kita bekerja bahu membahu mengisi kemerdekaan, begitu imbauan penguasa selalu. Itu memang betul, daripada sibuk membahas dikotomi, mendingan makan sotomie, bikin kenyang!

Sejak pengantin baru, Kolid juga anti dikotomi, khususnya dalam hal majikan dan pembantu. Maka setelah dia memelihara TKW domestik, pembantu rumahtangga itu dinaikkan derajatnya, tak dibeda-bedakan dalam rumahnya. Majikan makan ayam, pembantu juga makan ayam. Di rumah Kolid juga tak ada kamar mandi/WC pembantu. Semuanya punya hak yang sama untuk menggunakan kamar mandi/toilet keluarga.

Tapi saking begitu semangatnya memuliakan pembantu, Kolid tega juga mengangkat pembantunya ke ranjang alias digauli. Maka tetangga yang tidak tahu duduk dan berdirinya persoalan, semua pada heran, kenapa Kolid sebentar-sebentar ganti pembantu? “Istrinya pasti bawel tuh, sehingga mereka tak ada yang betah,” begitu kata warga, yang tanpa sengaja telah membunuh karakter istri Kolid.
Pembantu keluarga Kolid paling betah bertahan 3-4 bulan saja, habis itu pergi dan diganti pembantu baru. Tapi pembantu terakhir ini, yang bernama Saminah, bisa bertahan hampir satu priode, dari tahun 2007 hingga 2011 sekarang masih awet saja. Kenapa bisa begitu, apa Kolid tidak lagi “genit” pada pembantu-pembantunya? Mungkin sudah tobat nasohalah dia?
Nggak juga. Dia juga selalu diperlakukan sama dengan para pendahulunya. Cuma bedanya, Saminah ini lama-lama bisa menikmati kenakalan majikannya. Karena dia mau nurut, lama-lama dan remunerasi juga. Maksudnya, Saminah sering diberi hadiah-hadiah khusus yang tentu saja tanpa sepengetahuan istrinya. Istri Kolid memang tak pernah curiga, karena dia pikir Saminah membeli denan uang gajinya.

Padahal selama jadi pembantu Kolid, Saminah tidak kurang dari 37 kali disetubuhi majikannya sejak tahun 2007 lalu. Kadang caranya brutal juga. Tak mandang pembantunya sedang “palang merah” diterjang juga. Pernah sekali waktu Saminah menolak dengan alasan sedang palang merah, tapi tak digubris. “Tunjukkan merahmu….,” kata Kolid yang memang hobi rokok kretek Gudang Garam itu.
Selama ini skandal Saminah – Kolid aman-aman saja, karena keduanya bisa mengemas aksi mesumnya dengan rapi. Tapi sosok iblis perawat di sebuah rumahsakit di Mojokerto terkuak, ketika istrinya kehilangan HP. Tanpa bukti yang jelas, dia menuduh bahwa bahwa Saminahlah yang mencuri telepon genggam miliknya. Tentu saja si pembantu tersinggung, mentang-mentang orang miskin, lalu ditimpakan semua segala kesalahan.

“Ibu kehilangan HP saja ributnya bukan main, menuduh sembarangan. Saya kehilangan keperawanan sejak 4 tahun lalu tak pernah menuntut….,” kata Saminah lantang. Tentu saja Ny. Kolid terpana, karena yang dimaksud Saminah adalah suaminya sendiri. Malu dan kesal atas kelakuan suami, ibu rumahtangga dari Perumahan Griya Japan Raya, Sooko, Mojokerto ini mengadu ke polisi. Gara-gara gantian “dimakan” pembantunya, kini Kolid meringkuk ditahanan. Katanya, selain Saminah, 4-5 pembantu sebelumnya juga sering digauli.

Karena namanya Kolid, selama ditahan boleh memimpin rumahtangganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar